Opini  

Antara Perangkap Si Pelit dan Si Pembohong di Pilkada 2024

Narasi ; Yudiyantho P Suteja. (Ketua Koordinator DPP DHN P-KPK Pepanri)

OPINI * PRIBUMIBANGKIT.COM ]] Saat ini hampir di setiap Daerah akan mengadakan pesta Pilkada untuk memilih Kepala Daerah baik Provinsi, Kota maupun Kabupaten. Setelah selesai keputusan KPU memutuskan sah Presiden Indonesia untuk tahun 2024 – 2029 adalah Bapak Jendral Purn. Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.

Pilkada yang sudah direncanakan pada bulan November 2024 mendatang sudah Nampak jelas telah menimbulkan riak-riak kecil didaerah-daerah yang akan mengadakan Pesta pemilihan tersebut. Salahsatunya dengan adanya tagar di group-group WhatsApp (WA) disalahsatu daerah yakni dengan tulisan Si Pelit VS Mantan Koruptor, yang kalau bisa diperhalus menjadi Si Pembohong (Membohongi Negara dengan Laporan Anggaran Palsu).

Disini sebenarnya Rakyat dapat melihat sendiri bahwa siapa sebenarnya yang patut dipilih dan layak dijadikan pemimpin. Sebab rakyat jangan sampai terjebak dengan perangkap Si Pelit dan Si Pembohong tersebut.

Tinta merah dan putih yang sudah terukir sangat jelas itu harusnya sudah menjadi barometer atas kerja dari seseorang bakal calon pemimpin, serta jangan sampai partai-partai yang ada tersebut, jangan salah menunjuk atau merekomendasi Mereka-mereka yang sudah jelas melakukan hal-hal yang melanggar aturan hukum, etika, dan moral. Karena itu semua akan menjadi bentuk predikat buruk bagi nama Partai itu sendiri dikemudian yang akan datang.

Saat ini jualan atas nama demi rakyat, berjuang atas nama rakyat, dan kemakmuran, Kesejahteraan untuk rakyat kembali dikumandangkan, yang ujungnya nanti hanya sebagai jargon pembungkus kebohongan untuk menipu suara rakyat.

Saat ini memang sulit untuk memilih pemimpin siapa yang tulus dan siapa yang bulus. Karena pasti ujungnya nanti adalah kekuatan Finansial yang menambal kepelitan dan kebohongan itu.

Saran yang tepat saat ini untuk memilih calon pemimpin daerah adalah dengan mempertimbangkan lebih banyak mana antara trek record kebaikannya atau keburukannya. Karena memang tidak ada Manusia yang sempurna, minimal dapat melihat bibit, bebet, dan bobotnya. Kalau bahasa pribahasanya “Jelek-jelek Papan Jati”.

Tetap tela’ah dan kenali calon pemimpin kita nanti, sebelum mata, otak, hati, dan tangan kita memilih calon pemimpin daerah tersebut, karena pertanggungjawaban kita sebagai pemilih itu juga Dunia dan Akhirat.

“Wallahu a’lam bishawab”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *