Daerah  

Begini Cerita Mulya, Rumahnya Nyaris Ambruk

KAB.CIREBON * PRIBUMIBANGKIT.COM ]] Problema terkait permasalahan sosial ditengah Masyarakat semakin hari semaki krusial terutama kebutuhan tempat tinggal yang layak huni. Hal ini dialami oleh salahsatu warga didaerah Kabupaten Cirebon Jawa Barat, dimana Pak Mulya biasa dipanggil namanya sehari-hari kondisi tempat tinggalnya hampir ambruk.

” Sabar aja pak Mulya kita berdoa saja semoga Allah SWT memberikan jalan keluar agar rumah pa Mulya ada yang mau merenovasi, kata Pak Iskandar Kepala Desa Tegal Wangi kecamatan Weru kabupaten Cirebon,” ujar Mulya sambil menirukan gestur Kepala Desa nya.

” Dua tahun saya menantikan keajaiban doa tersebut naik ke langit dan Allah mengabulkan permohonan saya, agar rumah saya ada yang mau merenovasi, tapi sekarang harapan ku tinggal kenangan,” ujar Mulya sambil menyeka air matanya yang mengalir di pipinya.

” Pukul Dua dini hari saya sudah mengais di tong sampah, di tempat pembuangan sampah pasar, pabrik, limbah rumah tangga, karena memang provesi saya sebagai seorang pemulung,” tuturnya ketika di temui awak media di Desa Tegal Wangi kecamatan Weru kabupaten Cirebon. (05/07/2024).

Pak Mulya yang beralamat tempat tinggal no 17 RT 04 RW 02 , nampak terlihat dari ekspresi wajahnya yang penuh kepasrahan, dengan terlihat dari mimiknya menghembuskan nafas sedih.

” Pagi ini pukul 06.00 WIB saya harus berangkat menunaikan tugas saya mencari rongsokan sampai larut Malam, terkadang tidak membuahkan hasil karena banyak saingan,” terang Pak Mulya.

“Saya punya lapak tempat pengumpulan rongsokan di pasar Plered yang jaraknya kurang lebih 15 km saya tempuh dengan mengayuh sepeda tua,” kata Mulya sambil menyeka keringat.

” Sampai saat ini juga belum ada ormas, LSM, media yang mendatangi saya, padahal rumah saya dekat jalan dan dekat kawasan Industri pabrik raattan,” ungkap Mulya.

” Inilah nasib yang sudah di gariskan oleh Maha Kuasa, setiap hari jika dihitung-hitung penghasilan saya hanya Rp 20,000,-, sungguh penghasilan diluar kewajaran sebagai seorang manusia normal, namun Saya tetap bersyukur masih bisa Makan bersama keluarga,” Pungkas Mulya sambil mengakhiri cerita nya. ( Miski )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *