Daerah  

Selain Miliki Cath Lab Jantung, RSUD Cibinong Kabupaten Bogor Didukung Team Dokter yang Berpengalaman

KAB.BOGOR * PRIBUMIBANGKIT.COM ]] RSUD Cibinong menggelar kegiatan Launching Cath Lab yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah para dokter ahli jantung, Senin (10/7/23).


Dirut RSUD Cibinong, dr. Yukie Meistisia Anandaputri Satoto, M.H (Kes), kepada awak media usai kegiatan launching menjelaskan, saat ini untuk di Kabupaten Bogor ada 5 rumah sakit yang mempunyai Cath Lab Jantung, diantaranya dua di RSUD Ciawi dan Cibinong, 3 di rumah sakit swasta.

“Ini adalah launching Cath Lab salah satu fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor, sebetulnya ini sudah diresmikan oleh pak Plt. Bupati, dengan beberapa pelayanan lainnya, hari ini saya berbangga hati dan senang ketemu dengan para ahli jantung,” terang dr. Yukie.

Selain itu, kata Yukie, adanya dukungan dari berbagai organisasi profesi yang sangat mendukung ikut berperan serta untuk menanggulangi penyakit jantung di wilayah Kabupaten Bogor.

Saat ini ada 30 lebih pasien penderita penyakit jantung yang sudah tertangani dengan baik sejak diresmikan pelayan Cath Lab oleh Plt Bupati Bogor.

“Tentunya harapan kami adalah, adalah sesuai dengan cita-cita sejak lama, RSUD Cibinong sebagai rumah sakit didikan dan rujukan regional, mampu memiliki layanan jantung yang terintegrasi komprehensif, sesuai dengan arahan para ahli, dokter ke depan sehingga ke depan kami bisa lebih menjalin jejaring dengan dinas kesehatan, puskesmas, supaya penanganan lebih cepat, untuk menyelamatkan nyawa,” lanjut Dirut RSUD Cibinong tersebut.

Terkait penyediaan obat sendiri RSUD Cibinong sudah mendapatkan suplai change manajemen, sehingga pihak rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Bogor ini berani membuka Cath Lab dengan didukung oleh lima dokter jantung dan perawat yang terlatih serta tenaga lainnya.

Saat ini angka kematian cardiovascular 260 ribu per tahun, lebih tinggi dibandingkan Covid-19 yang 150 ribu. Sehingga angka kematian ini terutama pada saat serangan jantung akut tinggi sekali. Untuk penanganan pasien serangan jantung tidak lagi dimasukkan obat, tetapi langsung dipasang ring jantung atau stand pada daerah-daerah yang mengancam, atau daerah-daerah pembuluh darah yang menyempit.

“Jadi kecepatan pengiriman itu tinggi, langsung dibuka, itu seolah-olah seperti tidak sakit, tetapi kalau terlambat, serangan itu menyebabkan gagal jantung, dari 100 orang, dalam lima tahun yang hidup tinggal 34, jadi angka kematian pasca serangan yang menjadi gagal jantung artinya kerusakan otot jantungnya yang dominan, dalam lima tahun itu yang hidup hanya 34 orang,” ujar dari salah satu perwakilan RS Jantung yang ikut hadir saat launching.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, drg. Mike Kaltarina, MARS, Ketua Tim Jejaring Kardiovaskular Kementerian Kesehatan RI Sekaligus Perwakilan Pusat Jantung Nasional RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp.JP(K), MARS, FIHA, FICA, FAsCC, Wakil Ketua Perwakilan Pengurus Pusat PERKI , dr. Ade Meidian Ambari, SpJP, FIHA, FAsCC, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Intervensi Kardiovaskular Indonesia, dr. Achmad Fauzi Yahya, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, Koordinator Nasional Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah pada Tim Jejaring Kardiovaskular Nasional, Dr. dr. Doni Firman, SpJP (K), FIHA, FSCAI , Ketua PERKI Bogor, dr. Bimo Bintoro, Sp.JP(K), FIHA dan Kepala KSM Jantung RSUD Cibinong (dr. Fahmi Idrus Shahab, SpJP (K), FIHA dan Seluruh Dokter Spesialis Jantung RSUD Cibinong.

(LUKY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *