Hamzah Nasyah Dukung Pendapat TB Hasanuddin Soroti Kemenhan Beli Jet Tempur Bekas Seharga Hampir 12 Triliyun

MAJALENGKA * PRIBUMIBANGKIT.COM ]] Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI belum lama ini membeli 12 jet tempur bekas merk Mirage 2000-5 dari Qatar seharga 733 juta Euro atau setara 11,8 triliun rupiah.

Pembelian jet tempur bekas yang hampir 12 trilyun itu disorot oleh anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin belum lama ini.

Selain disoroti legislator asal Kabupaten Majalengka TB Hasanuddin, pembelian jet tempur seharga belasan trilyun itu
disoroti juga oleh anggota DPRD Kabupaten Majalengka Fraksi PDI Perjuangan, H. Hamzah Nasyah

“Saya memang mendukung pendapat dari pak TB Hasanuddin itu, beliau sampai membandingkan nilai pesawat bekas dengan nilai pesawat baru,”kata Hamzah kepada Pribumibangkit.com , Rabu (28/6)

Anggota legislatif Dapil III ini mengatakan, pak TB Hasanuddin itu kan membandingkan pesawat itu dengan Superhornet itu hanya 67 juta USD kemudian ada F35A USD nya 77 juta/unit, terus Gripen USD nya 85 juta/unit, atau F-15 EX USD nya 87 juta/unit, itu baru loh, sedangkan yang lama yang diusung oleh pak Prabowo itu kan hampir setara dengan 1 skuadron gitu, 2000 – 5 dari Qatar, itu luar biasa.

“Saya pikir kenapa pada saat ini harus terjadi seperti itu, disaat tahun politik ini tentunya Kemenhan termasuk beliau kan pimpinan partai, ya ada tujuan tertentu tapi kita positif thinking saja bahwa ini hanya untuk kebaikan negara kita,”ujar Hamzah.

Menurutnya, dalam posisi untuk kebaikan nilai perawatan dari sebuah kapal bekas senilai 12 triliyun itu bagaimana tidak sedikit, jangankan sekelas jet tempur, mobil mercy terbaru saja perawatannya satu bulan sudah berapa juta.

“Untuk pengambilan keputusan itu kurang tepat APBN kita di Kemenhan untuk dibelanjakan 12 jet tempur senilai hampir 12 trilyun,” katanya.

Dikatakannya lagi, yang namanya kementrian itu diberikan otoritas kebijakan sendiri tapi ketika muncul ke publik akan dipertanyakan kalau tidak sesuai atau biaya terlalu tinggi tapi dengan perolehan pesawat bekas pasti akan menjadi sorotan bagi publik.

“Berapa sih usia ekonomis sebuah pesawat jet tempur itu perlu diperhitungkan, sedangkan usia ekonomis suatu pesawat atau kendaraan ketika sudah pasti banyak perbaikan atau kemungkinan ada suku cadang tertentu yang harus diganti,” katanya.

Ia menyarankan, demi kebaikan negara anggaran segitu besarnya 12 triliyunan kalau bisa dianggarkan untuk pembelian pesawat baru supaya sistim pertahanan kita juga benar-benar kokoh.

“Pertahanan juga penting, karena Indonesia di mata dunia menjadi sasaran perebutan, karena sumber daya di Indonesia itu bukan main dan luar biasa,” kata legislator asal desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka ini.

Jadi, kata Hamzah,” Kalau sistim pertahanan kita kurang bagus ya bahaya, karena sistim pertahanan akan menimbulkan suatu keengganan orang lain untuk campur tangan, intervensi, baik itu di ZEE, Zona Ekonomi Eksklusif, perairan segala macam. jarak kita itu 12 mil ya itu bahaya juga kita kalau pertahanan nya rapuh”. (yan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *