Diduga Karena Belum Adanya Kompensasi Kesepakatan, Proyek Pembangunan SMPN 4 Citeureup Ditutup Warga

BOGOR * PRIBUMIBANGKIT.COM ]] Pekerjaan pembangunan SMPN 4 Citeureup tidak bisa beraktifitas dikarenakan akses jalan menuju lokasi proyek di tutup sejak 5 hari lalu oleh warga Masyarakat yang tentunya ini menghambat pekerjaan.

Saat salahsatu tokoh masyarakat H. Dedi mengatakan kepada Media terkait keadaan hal itu semua,” Kami segenap warga melakukan aksi ini karena kecewa dengan pihak kontraktor SMPN 4 Citeureup yang baru hanya memberikan kompensasi sebesar Rp 7 juta. Padahal kami tahu itu uang kompensasi sebesar 50 juta, bukan itu saja kami sebagai pemilik lahan belum dibayar kan’ sepenuhnya kepada kami selaku pemilik lahan,” ucapnya sambil menahan amarah.

” Kami juga aneh dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, kenapa belum selesai dengan warga pekerjaan sudah dilakukan, apakah ini efek dari masalah yang menimpa Dinas Pendidikan, yang tersangkut dengan KPK gadungan yang sempat viral tersebut,” ungkapnya.

” Harapan kami agar semua yang menjadi hak kami dipenuhi, baik itu kompensasi untuk warga sekitar maupun pemilik lahan yang belum dibayar. Baik itu oleh pihak kontraktor, maupun oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor,” harapnya.

Anto selaku perwakilan dari pihak kontraktor menjelaskan, bahwa untuk kompensasi bagi warga sudah di berikan sejak tanggal 14 Agustus 2024 sebelum memulai pekerjaan,” Dan Kami memberikan satu pintu kepada Kepala Desa Leuwinutug, kami punya bukti dan foto serta kwitansi waktu memberikan, untuk itu kami akan segera berkoordinasi dengan pihak Kepala Desa guba menyelesaikan permasalah ini,” terangnya.

” Mengenai lahan yang belum dibayar sepenuhnya bukan menjadi kewenangan dari pihak kami. Karena kalau begini terus tentunya pihak kami yang dirugikan bilamana terjadi keterlambatan dalam pekerjaan dan kami memohon kepada pihak terkait agar segera menyelesaikan permasalah ini, sehingga kami bisa bekerja dengan tenang,” ujarnya.

H. Jaja selaku tokoh Masyarakat membenarkan,” Bahwa Kami disini baru menerima kompensasi dari pihak kontraktor cuma sebesar Rp. 7 juta rupiah untuk 4 ke RT an, Sedangkan yang kami tahu kompensasi tersebut sebesar Rp 50 juta. Kami bukan menghalangi pekerjaan pemerintah, tetapi tolong hak kami diberikan baik itu kompensasi maupun lahan kami yang dipakai untuk pembangunan SMPN 4 Citeureup “.

” Ini sudah jelas benang merahnya ada dimana dan kepada pihak terkait untuk mengerti dan paham, bahwa sekali lagi saya ucapkan, saya tidak menghalangi pekerjaan pemerintah kabupaten Bogor, tetapi kami hanya meminta hak kami.” imbuhnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *